Skip to main content

Menunjukkan Cinta dan Kasih Sayang Kepada Anak, Begini Caranya !

Menunjukkan Cinta dan Kasih Sayang Kepada Anak - Setiap orang tua tentunya mendidik anak-anaknya dengan cinta dan kasih sayang tanpa syarat apapun. Artinya, orang tua jangan pernah mencintai dan menyayangi anak-anaknya dengan syarat, misalnya, anak harus mengikuti keinginan orang tua, baik dalam hal menjalani kehidupan, maupun dalam menentukan masa depan, seperti mencari jodoh, menentukan profesi, dan sebagainya.

Mungkin saja si anak memiliki keinginan yang sama dengan orang tuanya, tapi itu harus tumbuh alami atas keinginannya sendiri, bukan paksaan orang tua. Cinta kepada anak harus didasari konsep, bahwa anak harus menjadi dirinya sendiri sebagai pribadi manusia seutuhnya. Yang penting dan harus disadari, ini perlu dibiarkan alami dalam kasih sayang yang penuh cinta kasih dengan menerima anak-anak sebagaimana adanya.

Ada beberapa cara untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang yang layak diterapkan setiap orang tua:

Senyum tulus

Senyum tulus, Sentuhan peduli dan pelukan hangat, merupakan bentuk cinta dan kasih sayang serta penerimaan yang mampu mendorong tumbuh kembang anak secara optimal. Katakan kepada mereka, bahwa orang tua akan tetap mencintai mereka setiap saat, dalam berbagai situasi walau mungkin dalam keadaan marah sekalipun.

Penghargaan dan pujian

Perkataan yang menyatakan dukungan, dorongan, penghargaan, dan persetujuan perlu dinyatakan secara jelas, tegas, walau tetap lembut. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan anak-anak sejak dini dan di kemudian hari.

Pujilah anak-anak ketika mereka melakukan hal-hal terbaiknya. Anak-anak perlu merasa bangga dengan dirinya dan prestasinya. Mereka akan merasa diberdayakan untuk mandiri atau berpetualang secara positif untuk mencoba melakukan sesuatu yang baik. Biarkan mereka tahu bahwa orang tua telah melihat, memahami, dan sangat bangga dengan mereka.

Tegas melarang

Namun, disamping memuji, berkata tidak untuk hal yang tidak boleh dilakukan juga perlu dikatakan dengan tegas. Tetapi ketegasan ini perlu disampaikan dalam suasana yang baik dan penuh kasih sayang dengan alasan yang jelas.

Mendengarkan

Mencoba mendengarkan suara hati anak-anak terutama ketika mereka berada dalam masalah. Orang tua perlu menciptakan suasana sehingga anak-anak tidak ragu untuk berbicara atau bertanya tentang hal-hal yang tidak mereka pahami atau tentang masalah mereka.

Cobalah mendengarkan dengan penuh minat sekecil apa pun masalah mereka. Pada masalah-masalah yang lebih serius, orang tua harus dapat menahan emosi dan selalu bersikap netral tanpa memihak atau menyalahkan. Jalinlah komunikasi dua arah dan sisihkan waktu untuk berbicara kepada anak-anak setiap hari.

Beri anak kebebasan

Berhati-hatilah untuk tidak mengekang atau mengendalikan anak-anak secara berlebihan. Pahamilah bahwa keinginan untuk melindungi anak itu sangat berbeda dengan menuntut atau mengikat anak untuk selalu bersama orang tua. Jangan sampai anak merasa terpaksa atau terkekang dengan kendali orang tua.

Bagi waktu untuk setiap anak

Bila memiliki lebih dari satu anak, cobalah untuk membagi waktu yang digunakan secara berkualitas untuk masing-masing anak sesuai dengan kebutuhannya. Sisihkan waktu untuk rekreasi, berwisata alam, pergi ke museum atau perpustakaan tergantung pada kepentingan mereka.

Mengikuti tahap perkembangan yang penting

Orangtua tetap harus melakukan hal terbaik untuk berada atau mendampingi anak pada saat-saat penting dalam kehidupannya. Mendampingi anak di hari pertama sekolah pada jenjang yang baru, menyiapkan mental anak sebelum ujian, mendoakan untuk keberhasilan bila mereka ikut kompetisi atau lomba prestasi merupakan hal-hal yang penting bagi anak.

Ingatlah, bahwa anak-anak tumbuh cepat dan jangan sampai kehilangan momen-momen penting dalam perkembangannya. Jangan sampai orang tua mengalami penyesalan di kemudian hari karena anak merasa kurang diperhatikan.

Menjaga keamanan anak

Mengasuh anak termasuk juga melindungi mereka dari bahaya yang terdapat di rumah maupun di lingkungan masyarakat. Ini mencakup perlindungan terhadap kecelakaan, bentuk pelecehan, dan kekerasan di dalam rumah maupun masyarakat. (Yanuar Jatnika/Sumber: Buku “Menjadi Orang Tua Pintar” Oleh Ella Yulaelawati).

Baca juga: Penyebab anak tidak percaya diri itu apa saja?

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar sebelum berkomentar.
Buka Komentar