Skip to main content

Asal Usul dan Sejarah Buah Naga (Dragon Fruit)

Jika sobat Zuwaj sedang mencari asal usul dan sejarah buah naga, sobat berada disitus yang tepat. Karena artikel kali ini akan membahas tentang asal usul dan sejarah buah naga. Berikut penjelasannya.

Buah Naga adalah buah tropis yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun orang-orang menikmatinya karena tampilan dan rasanya yang unik, bukti menunjukkan bahwa buah tersebut dapat memberikan manfaat untuk kecantikan dan kesehatan juga.

Untuk membaca artikel tentang manfaat buah naga sebagai bahan kecantikan dan kesehatan, sobat Zuwaj bisa menuju postingan sebelumnya yang berjudul: Manfaat buah naga untuk kecantikan dan kesehatan.

Asal Usul dan Sejarah Buah Naga

Dibawah ini kami sudah siapkan asal usul budidaya buah naga dan sejarahnya. Baik itu sejarah buah naga di dunia, maupun sejarah buah naga di Indonesia.

Asal Usul Buah Naga

Apakah sobat Zuwaj tau, bahwa dragon fruit bukanlah tanaman asli Indonesia, lho. Kok bisa? Yaps. Usut punya usut, ternyata asal tanaman ini adalah dari negara Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Utara.

Buah ini memiliki daya tarik tersendiri. Buahnya berwarna merah menyala dan bersisik hijau.

Rasa buahnya kombinasi antara rasa manis dan sedikit asam, sangat menyegarkan. Di dalam daging buahnya terdapat buliran kecil-kecil. Menambah lezatnya buah ini.

Sejarah Buah Naga

Dari negara asalnya, ia sudah menyebar luas ke berbagai penjuru dunia. Di Meksiko, Amerika tengah dan Amerika Utara buah ini disebut dengan nama buah pitahaya atau pitaya roja. Penduduk Indian sering memanfaatkan buah ini sebagai buah meja, atau buah yang dikonsumsi segar.

Memang buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Utara, dan Amerika Tengah. Akan tetapi, tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman yang berasal dari Asia. Hal ini disebabkan karena ia banyak dikembangkan secara besar-besaran di wilayah Asia, seperti di negara Thailand dan Vietnam.

Sebenarnya buah ini dikenal di daratan Asia pertama kali adalah ketika awal masuk ke Vietnam, yang dibawa oleh orang Perancis sekitar tahun 1870. Masuknya tanaman ini ke wilayah Vietnam, sebenarnya ditujukan sebagai tanaman hias.

Karena batangnya berbentuk segi tiga berduri, dan sangat pendek terlihat seperti tanaman hias.

Ditinjau dari bunga tanamannya pun, bunganya sangat unik. Bunganya berbentuk seperti corong mulai mekar saat senja, dan akan mekar penuh disaat malam.

Namun setelah dikembangkan cukup lama, masyarakat Vietnam mulai melirik buah dari tanaman seperti kaktus ini. Hal ini terjadi, setelah masyarakat mulai mengetahui rasa buah yang dapat dimakan. Seperti yang dilakukan masyarakat Meksiko dan Indian.

Rasa buah yang lezat dan nikmat, sangat digemari masyarakat Vietnam. Di daerah tersebut, dibudidayakan tanaman khusus untuk diambil buahnya.

Kenapa Dinamakan Dragon Fruit?

Nama dragon fruit sendiri, dulunya disebabkan oleh fungsi daripada buah itu yang berada di wilayah Asia. Pada jaman masyarakat China kuno, mereka sering meletakkan buah ini diatas meja altar diantara dua ekor patung naga yang berwarna hijau.

Tradisi religius dalam masyarakat China kuno ini, dipercaya akan membawa berkah yang melimpah.

Warna merah dari buah ini sangat mencolok, yang membuatnya juga memiliki nilai estetika tinggi. Hingga akhirnya, tradisi itulah yang menyebabkan munculnya julukan untuk buah naga, yaitu thang loy dragon fruit.

Di Indonesia, buah ini mulai dikenal sekitar pertengahan tahun 2000. Bibit tanaman buah ini bukan dari negeri sendiri, melainkan hasil import dari Thailand.

Iklim di Indonesia sangat mendukung untuk membudidayakan tanaman buah naga ini. Beberapa daerah di Indonesia yang saat ini sudah mengembangkannya adalah Kalimantan, Pasuruan, Jombang, Jember, dan Mojokerto.

Kandungan Nutrisi Buah Naga

Buah naga mengandung sejumlah kecil nutrisi. Ini juga merupakan sumber zat besi, magnesium, dan serat yang baik bagi tubuh kita.

Berikut ini adalah fakta nutrisi untuk satu porsi 3,5 ons, atau 100 gram:

  • Kalori: 60.
  • Protein: 1,2 gram.
  • Lemak: 0 gram.
  • Karbohidrat: 13 gram.
  • Serat: 3 gram.
  • Vitamin C: 3% dari RDI.
  • Besi: 4% dari RDI.
  • Magnesium: 10% dari RDI.

Mengingat jumlah serat dan magnesium yang tinggi, serta kandungan kalori yang sangat rendah, buah naga dapat dianggap sebagai buah yang sangat kaya nutrisi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Buah Naga adalah buah rendah kalori yang tinggi serat, dan menyediakan sejumlah vitamin dan mineral.

Itulah asal usul dan sejarah buah naga secara singkat. Semoga bermanfaat, dan salam hangat dari Zuwaj.

Baca juga: Tips cantik tanpa bedak dengan buah-buahan.

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar sebelum berkomentar.
Buka Komentar