Skip to main content

Ujian Jodoh Dari Allah Yang Harus Diperjuangkan

Hidup adalah ujian, dan mencari pendamping hidup sebagai kekasih hati yang ideal adalah ujian jodoh dari Allah yang harus diperjuangkan. Begitulah kita memberinya makna, sebuah arti yang singkat dalam kehidupan. Betapa sederhananya arti hidup. Tidak! Justru betapa berat sebenarnya.

Tetapi, dari sana kita bisa memahami maknanya. Bahwa kehidupan adalah perjalanan panjang, tidak ringan, dan butuh perjuangan. Karena hidup bukan proyek asal-asalan, yang berjalan tanpa rencana. Melainkan jalan hidup ini sungguh terencana. Sebuah rekayasa maha detail, dan sebuah mega skenario amat jelasnya. Itulah ujian jodoh dari Allah yang harus diperjuangkan.

Bukankah Allah akan menghitung kita dengan hitungan sekecil-kecilnya? Bukankah Allah juga menegaskan, bahwa ujian adalah bagian dinamika hidup itu sendiri. Termasuk ujian tentang jodoh yang sudah digariskan oleh-Nya. Agar terbukti mana loyang, dan mana emas. Mana yang pura-pura, dan mana yang sejati. Mana yang sungguh-sungguh, dan mana yang malas.

Pesannya sangat sederhana, hidup harus berjuang. Man jadda wajada, begitu pepatah Arab menyebutnya. Siapa yang sungguh-sungguh, maka dia akan sukses. Agar ujian bisa dilewati dengan baik, maka kesungguhan menjadi kemestian. Tapi masalah hasil akhir, itu ada aturannya juga, dan disanalah ujian itu berlaku.

Benarkah, Jodoh adalah Ujian dari Allah yang Harus Diperjuangkan?

Benar sekali! Jodoh adalah ujian tersendiri dari Allah SWT, dan itu hanya satu dari beberapa ujian dari-Nya. Yang pasti, Allah sudah menakar cobaan kita masing-masing. Termasuk jodoh kita masing-masing. Jadi, jangan terlalu memaksakan kehendak kita, karena Allah sudah mengatur hidup kita. Termasuk jodoh.

Paling yang perlu perhatian adalah, tentang bagaimana pemahaman kita terhadap takdir. Bahwa ada wilayah ikhtiar sebagai alur takdir itu berjalan, dan kewajiban kita mengoptimalkan usaha itu. Agar bisa merebut takdir kita sendiri. Karena jodoh juga bagian takdir tadi, maka berusaha meraihnya adalah bagian dari takdir juga.

Takdir, Ujian, dan Jodoh dari Allah

Tiga kata diatas akan kita lihat lima sinergitasnya dalam menemukan makna intinya.

1. Memilih Sebuah Takdir Jodoh

Seorang bujang yang akan menikah, ini tentang memahami syarat dan rukunnya. Ia memiliki hak untuk memilih dan memutuskan, siapa wanita pendamping yang terbaik baginya. Disisi lain, bahwa Allah sudah menentukan jodoh seseorang yang tepat baginya.

Seperti apa bentuk wilayahnya? Wilayah pertama, bahwa Allah menentukan jodoh seseorang, dan memberikan kekuatan untuk memilih sesuai kriterianya sendiri. Entah itu dengan cara memilih pasangan hidup yang baik menurut islam, atau sebaliknya. Yang pasti, Allah telah meminjamkan sebagian wilayah-Nya untuk kita.

Bentuk wilayah yang kedua adalah ujian. Saat seorang bujang menentukan pilihan sesuai kriterianya, maka itulah ujian dari Allah tentang jodoh yang tengah dipertaruhkan. Maka, kedua wilayah ini seharusnya mendapatkan tempat yang sesuai. Bukan malah prioritas yang ke berapa pada bab selanjutnya.

  • Apakah akhlak dan agama masuk ke dalam kriteria itu?
  • Apakah dengan kecantikan fisik semata, secara otomatis kecantikan hati juga terwakili?
  • Atau yang lainnya?

Bahwa motivasi dan niat awal menikah-pun berpengaruh, saat ia memilih calon pasangan hidup. Selanjutnya, biarkan takdir memainkan perannya.

2. Keyakinan Tentang Jodoh

Seorang bujang, saat ia akan menikah lebih memilih menyerahkan semua proses dan prosedur formal pada gurunya. Sebuah pemahaman jodoh yang tertanam dalam dirinya. Kepercayaan dengan bobot sangat besarnya. Tak ternilai, sekalipun dunia seisinya.

3. Menentukan Pilihan

Seorang gadis ketika mendapat lamaran, ia punya hak menolak seperti ia juga punya hak menerima. Saat ia menerima, bisa jadi laki-laki itu kurang baik. Namun ketika ia menolak, bisa jadi laki-laki itu adalah seorang yang saleh.

Takdir, ujian, dan jodoh. Kata itu kembali terbukti berhubungan erat, dan kita dapat menangkap makna yang tersirat di dalamnya. Bahwa ada kekuatan lain yang mempengaruhi hasil pilihan tersebut, tak bisa lagi dipungkiri.

4. Pasrah Menerima Takdir Jodoh

Seorang gadis, menikah dengan model zaman Siti Nurbaya. Ia hanya pasrah menerima ketentuan jodohnya. Seorang lelaki pilihan orang tuanya, tetapi ia masih punya harapan tentang masa depannya bersama sang suami akan baik-baik saja.

5. Dilema Memilih Jodoh

Seorang gadis melarikan diri, dan kabur dari rumah karena akan dinikahkan orang tuanya. Lelaki yang akan menjadi suaminya bukan orang yang ia kenal. Ia berpikir, bahwa kabur dari rumah adalah solusi mendapatkan jodoh yang baik.

Pertanyannya adalah, Bagaimana takdir berpihak padanya?

Jodoh adalah Ujian dari Allah yang Harus Diperjuangkan

Kelima kasus diatas adalah contohnya. Lantas, model yang manakah yang terbaik? Atau, yang manakah pilihan terbaik dan berakhir baik? Tak ada yang berani menjamin, model mana yang akan berakhir baik.

Seorang bujang yang memilih sendiri belum tentu lebih baik dengan yang dicarikan pihak lain, tetapi bisa juga kebalikannya. Begitupun seorang gadis yang menerima lamaran, belum tentu lebih baik dengan yang menolak. Jika masing-masing ada alasan yang syar'i dan logis.

Menerima lamaran karena pria kaya dan bertitel tentu saja sah, tapi ada ujian di dalamnya.

Menerima pria yang sesuai kriteria sendiri juga sah, tapi ada ujian bersamanya.

Menolak lamaran juga sah saja, dan melarikan diri dari rumah karena masalah perjodohan bisa jadi yang terbaik yang bisa dilakukan.

Tapi semua itu harus punya kelogisan syar'i, dan alasan yang benar.

Tak terkecuali bagi yang belum bertemu jodoh sekalipun, mungkin ujian itu malah lebih terasa. Baik bujang, ujian perjodohan pasti punya kualitas tersendiri di sisi Allah SWT.

Cara Menentukan Pilihan Pasangan Hidup

Apakah hal terbaik yang harus dilakukan? Meski juga sangat subjektif, tapi pilihan ini mungkin bisa jadi bahan pertimbangan.

  1. Jangan Memaksakan Kehendak

Karena Allah sudah tentukan jodoh kita, jadi jangan terlalu memaksakan diri dengan kerja keras luar biasa dan strategi penuh untuk mengejar si jodoh kita. Kriteria yang bejibun, atau sifat terbaik yang harus dipenuhi. Nanti di surga baru akan dapat sifat sempurna sang huurun ain. Aamin.

  1. Memahami Arti Pernikahan

Pemahaman yang benar atas motivasi dan niat kita berumah tangga. Karena tugas utama kita beribadah, maka menikah adalah bagian ibadah kita dalam mencari ridho-Nya. Memahami pernikahan sebagai sebuah ibadah nampaknya butuh perenungan lama, waktu memadai, dan ilmu yang mendukung.

  1. Menyadari Kekurangan

Apapun Kriteria pilihan kita, siapapun akhirnya pendamping kita, tetap saja akan ada kekurangannya. Maka menjadi sangat penting, kesiapan kita menerima kekurangan pasangan kita. Bukan menyesali pilihan atau proses perjodohan kita yang telah lewat.

Apalagi jika sudah punya tiga atau lima anak masih mengatakan, "Dulu saya menikah tidak mencintai istri saya" atau "Dahulu saya menikah dipaksa" Hadewhh, bisa berabe deh.

  1. Menyadari Kelebihan

Setiap manusia yang Allah ciptakan memiliki kelebihan masing-masing. Kelebihan yang dimiliki jika tidak dipahami, bisa menjadi ujian yang menjatuhkan ke lubang gelap. Itu akan membahayakan dunia dan akhirat kita sendiri. Na'udzubillah.

  1. Ikhtiar dan Doa

Banyak celah waktu dan ilmu yang tak bisa kita jajaki. Menentukan pilihan dalam memilih jodoh menjadi misteri tersendiri. Seperti dialog tanpa ruang. Terdengar, namun mengapung. Terutama ketika berusaha agar tidak salah memilih pasangan hidup.

Allah Yang Maha Tahu akan membimbing keterbatasan kita. Memohon pada-Nya untuk pilihan yang tepat. Maka saat menentukan pilihan, menerima atau menolak, upayakan kondisi jiwa dalam keadaan sehat. Agar Allah campur tangan dalam proses pemilihan kita. Allahu a'lam bish-showab.

Penutup

Demikianlah pembahasan tentang ujian jodoh dari Allah untuk kita yang harus diperjuangkan. Semoga lekas menemukan ciri-ciri cinta sejati atau jodoh. Satu kutipan motivasi untuk Anda.

Percayalah! Ketika Allah memberikan ujian tentang jodoh kepada kita, disana pasti terdapat solusi terbaik yang sudah disiapkan-Nya juga untuk kita.Amin Afnan

Semoga bermanfaat, dan salam hangat Zuwaj.com.

Baca juga: Apa itu cinta sejati dan mengapa kita jatuh cinta?.

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar sebelum berkomentar.
Buka Komentar