Skip to main content

Tips Parenting Anak Agar Mandiri Dan Tidak Manja

Tips Parenting Anak Agar Mandiri Dan Tidak Manja - Salah satu tips mendidik anak adalah mengajarkan si Kecil untuk dapat mandiri sejak kecil. Sayangnya, tujuan ini akan sulit dicapai bila orang tua terlalu memanjakan anaknya. Setiap orang tua tentu ingin membuat anaknya senang. Namun, terkadang hal ini malah menjadi bumerang.

Daftar isi

Saking seringnya berusaha membuat anak senang, orang tua menjadi berlebihan dan tanpa sadar membuat si Kecil menjadi sosok yang manja. Padahal, sifat manja ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan anak kelak.

Banyak orang tua tidak menyadari perlu ada batasan dalam memberikan kenyamanan pada buah hatinya. Anak yang sering terbiasa dalam keadaan nyaman, ia akan lebih cenderung menjadi sesosok anak manja dan tidak bisa mandiri. Bukan berarti Mam harus bersikap keras dan perhitungan kepada anak.

Akan tetapi, sebagai orangtua, kita juga bertanggungjawab untuk mendidiknya agar dapat menghadapi kesulitan, memecahkan masalah, dan kelak mampu mengurus dirinya sendiri.

Tips dalam mendidik anak yang harus diingat adalah, memberikan kebahagiaan kepada anak sama pentingnya dengan memberikan tantangan yang akan dihadapinya nanti.

Yuk, simak tips parenting anak agar mandiri dan tidak manja.

1. Konsisten dengan apa yang diucapkan

Salah satu faktor yang dapat membuat anak cenderung manja adalah karena orang tua tidak konsisten dengan perkataannya. Semisal, ketika anak meminta sesuatu, lalu kita bilang tidak, kemungkinan besar ia akan merengek dan memaksa kita untuk memenuhi keinginannya. Kejadian seperti ini biasanya memaksa orang tua untuk kemudian menuruti kemauan anaknya.

Perubahan sikap dan ucapan yang Mam tunjukkan akan diingat terus oleh si Kecil. Ia pun akan berkesimpulan, jika ia merengek atau memaksa, kita pasti akan memenuhi keinginannya.

Jika Mam tidak mengubah sikap seperti ini, si Kecil bisa bertumbuh menjadi anak yang manja, selalu ingin kemauannya dituruti, dan tidak bisa menerima penolakan.

2. Tidak selalu membantu

Mam harus dapat mengidentifikasi mana kegiatan anak yang perlu dibantu, dan mana yang bisa ia lakukan sendiri. Misalnya, berikan kebebasan pada si Kecil untuk makan sendiri, memilih baju sendiri, dan membereskan mainan sendiri.

Mam dapat memberikan bantuan pada kegiatan yang memang perlu keterlibatan orang dewasa, seperti memotongkan kertas, mengambilkan makanan, mempersiapkan peralatan sekolah si Kecil, dan sebagainya.

3. Tidak boleh berbohong

Tekankan pentingnya berkata dan bersikap jujur pada si Kecil. ini penting bukan hanya untuk mencegah si Kecil menjadi manja, tetapi juga untuk masa depannya.

Ajari si Kecil agar berani bersikap terbuka tentang perasaannya atau masalah yang ia hadapi.

4. Berikan penjelasan yang jelas

Ketika permintaan anak tidak dituruti oleh orang tuanya, ia akan merasa menangis, marah, dan kesal. Mam mungkin akan terenyuh dan tak tega melihat si Kecil merasa sedih seperti itu.

Namun, bukan berarti lantas Mam dapat mengubah sikap dan menuruti kemauan anak. Itu bukanlah langkah yang bijak. Mam harus tetap konsisten dengan ucapan dan keputusan yang sudah diutarakan.

Untuk membantu si Kecil mengatasi kesedihannya, Mam dapat menyampaikan alasan mengapa menolak menuruti kemauannya secara lembut dan jelas, hingga ia mengerti dan tenang.

Hindari memberi penolakan atau larangan kepada anak tanpa penjelasan apa pun, karena ini akan membuatnya merasa tidak puas, dan akan semakin memaksa. Komunikasi dua arah adalah solusi terbaik untuk memberi pengertian kepada anak, alih-alih bersikap otoriter.

5. Memberi cukup perhatian

Perhatian yang cukup dari orangtua akan membuatnya lebih bahagia dan merasa nyaman. Perhatian di sini maksudnya bukan sekadar memberikan materi atau barang-barang kesukaan anak.

Lebih jauh lagi, perhatian yang dapat turut membentuk karakter mandiri anak adalah kepedulian orang tua terhadap perasaan dan aktivitas si Kecil.

Misalnya, Mam sering menemani si Kecil belajar. Duduk di dekatnya dan membantunya menyelesaikan PR dapat berdampak sangat positif, lho. Ia bisa jadi lebih semangat belajar dan bila mengalami kesulitan dapat langsung bertanya pada Mam.

Selain itu, Mam dapat membangun kedekatan emosional dengan mendorong si Kecil untuk mengungkapkan perasaan apa pun yang ia rasakan. Dengan memperlihatkan rasa empati, si Kecil akan merasa tenang dan diperhatikan.

6. Berikan pujian

Saat si Kecil menunjukkan perilaku yang baik atau menuruti nasihat orang tua, tak ada salahnya memberikan pujian. Dengan begitu, ia akan termotivasi untuk mengulangi tindakan positif tersebut.

Ia juga akan merasakan wujud kasih sayang dan perhatian dari pujian yang diberikan oleh orang tuanya.

Sebaliknya, bila si Kecil melakukan kesalahan, Mam perlu menegurnya dan menekankan pentingnya untuk tidak mengulangi kesalahan itu kembali. Konsistensi ini akan membuatnya semakin memahami perbedaan tindakan yang boleh, dan yang tidak boleh dilakukan.

Itulah tips parenting anak agar mandiri dan tidak manja dari Zuwaj, selamat mencoba dan semoga berhasil dalam mendidik anak anak kita.

Baca juga: Cara Mendidik Anak dengan Kasih Sayang.

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar sebelum berkomentar.
Buka Komentar