Skip to main content

Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari

Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari — Lagu ini dilantunkan oleh Fiersa Besari dan rilis pada tahun 2014 kemarin dalam album "Tempat Aku Pulang". Lirik nyanyian ini lumayan terkenal, bahkan dari video klipnya sudah mendapatkan lebih dari 97 juta tayangan di Youtube.

Arti lagu ini menceritakan tentang seseorang yang sudah lelah dengan tingkah laku kekasihnya, karena ternyata sang kekasih tersebut masih punya hati dengan orang lain. Berikut ini lirik lagunya dalam format gambar.

Lirik dan Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari

Dari lirik diatas, aku mencoba memaksa untuk menuangkannya ke dalam coretan-coretan kecil pada dinding lemariku. Meramu sebuah obat kegelisahan dalam-dalam pada secarik kertas dan sepenggal pena yang telah usang. Dan akhirnya kesalahan demi kesalahan berhasil menguasaiku.

Yah.. "Aku jatuh cinta pada orang yang salah". Bukan dia yang salah, tapi dirikulah yang tak bisa menahan lajunya panah asmara saat itu. Namun, entah sengaja atau tidak, aku menemukan inspirasi luar biasa dari Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari. Dan inilah imajinasiku dari Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari.

Inspirasi dari Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari

Heran deh yang menjalani try out dan hendak menghadapi UN kan muridku. Kenapa malah aku yang tegang dan merinding? Muridku malah santai saja seolah-olah nggak ada UN. Muridku bernama Cindy, dia pelajar SMA.

Aku Dahlia Wiskasari, seorang guru les. Setiap menjelang UN, banyak orang tua yang memanggilku untuk mengajari anaknya. Mengajar les sebenarnya pekerjaan sampinganku. Profesi utamaku adalah sebagai editor dan penulis novel. Aku menjalani tiga profesi sekaligus. Aku melakukan ini demi mencukupi kebutuhanku dan anakku. Ya, aku seorang single parents memiliki satu puteri berusia tujuh tahun. Aku menikah tahun 2005, pada saat itu usiaku dua puluh tahun.

Pernikahanku hanya bertahan lima bulan. Aku bercerai dengan Rayhan, mantan suamiku karena dia lebih cinta sama PS alias Play Station. Rayhan berondong, usianya empat tahun lebih muda dariku. Aku jatuh cinta dengannya karena dia cerdas. Bayangkan saja usia lima belas tahun dia sudah kuliah. Awalnya dia sifatnya dewasa, makanya aku mau menikah dengannya. Tapi lama-kelamaan sifat aslinya kelihatan. Ternyata dia childish dan sangat manja.

Hari ini aku mengajar matematika. Itu pelajaran paling kubenci. Awalnya aku menolak untuk mengajar matematika. Tapi mamanya Cindy terus memohon kepadaku. Berhubung aku orangnya baik hati dan nggak tegaan akhirnya aku terima tawaran beliau.

Begitu membuka buku matematika aku langsung mengerutkan dahi. Mendadak mataku berkunang-kunang. Sumpah, angkanya banyak banget, ada variabelnya pula. Aku bingung gimana cara menjelaskan soal ini ke Cindy ya? Aku aja nggak ngerti, eh ralat bukan nggak ngerti tapi aku sudah kelamaan nggak sekolah makanya pelajaran matematika lenyap di otakku. Untung Cindy malas belajar, jadi aku biarkan dia main gadget.

Tiba-tiba melintaslah seorang cowok

Sumpah, ganteng banget! Cowok itu tinggi, kulitnya putih, mulus pula, hidungnya mancung dan Rambutnya berponi sama seperti Vannes Wu. Itu lho salah satu personel F4 yang paling cool.

"Woi, segitunya ngeliatin Rafly, kakak gue," ujar Cindy mengejutkanku. Biasanya kan orang Banjar jika berbicara dengan orang yang lebih tua memakai bahasa ulun-pian. Tapi aku yang meminta Cindy kalau berbicara memakai lu-gue. Biar lebih akrab dan bersahabat. Gini-gini aku belum tua banget. Selain itu aku sudah terbiasa memakai lu-gue, secara novel-novelku memakai bahasa lugue.

"Cowok cakep itu kakaknya Cindy? Berarti aku bisa dong aku minta comblangin ma kakaknya," batinku.

"Gue bisa kok... buat lu jadian sama kakak gue. Siapa tahu setelah jadian ama lu, dia jadi normal." "Ciyus?"

"Tapi ada syaratnya." "Apa syaratnya?"

"Lu jangan maksa gue belajar! Jangan ngadu ke nyokap gue!"

"Terus nasib keuangan gue gimana? Nasib keuangan gue itu ada dinilai lu."

"Ya, lu harus milih cinta atau uang!"

Aku terdiam sejenak. Aku milih cinta atau uang ya? Aku emang perlu uang tapi aku juga perlu cinta untuk menggantikan Rayhan. Tak berapa lama melintas lagi kakaknya Cindy. Pakaiannya sudah ganti. Kini ia memakai kemeja. Dia terlihat sangat tampan. Hatiku bertanya-tanya dia mau kemana? Jangan-jangan dia mau ngapelin ceweknya? "Kakak lu mau kemana? Kok ganteng banget?" tanyaku.

"Paling dia ke salon nemuin cowoknya." "Cowoknya? Lu gak salah ngomong?"

"Gak lah. Nih gue kasih tahu Rafly alias kakak gue itu sebenarnya cinta sama sesama jenis."

Aku langsung lemas mendengar ucapan Cindy. Baru saja aku mulai jatuh cinta lagi. Eh, ternyata lagi-lagi aku salah jatuh cinta. Ya, Tuhan apa dosaku? Mengapa orang yang kucintai nggak ada yang waras?

***

Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari telah Menyadarkanku

Gue berdiri di depan cermin. Gue memandangi wajah gue sendiri dalam-dalam. Wajah yang halus, tampan, hidung mancung, wajah oriental dan mempesona, dua mata yang tatapan menyihir semua kaum hawa. Tiba-tiba air mata gue mengalir "Tidak ada seorangpun yang mengakui ketampanan lu, Rafly. Bahagiakah lu hidup dengan uang jutaan rupiah, yang lu dapet dari wanita setengah pria itu?"

Gue mengatakan itu setengah berbisik pada bayangan diri gue sendiri di cermin.

Gue jijik dengan diri gue sendiri. Tiap hari gue melakukan hubungan badan dengan Jeni alias Hong Budiawan. Gue pengen lepas dari jeratan Jeni tapi nggak bisa karena gue banyak hutang budi sama Jeni. Lima tahun lalu saat gue benar-benar terjatuh. Pacar gue mengkhianati gue, dia hanya mengincar harta gue. Lebih parah lagi bokapnya mengambil seluruh aset perusahaan bokap gue.

Seketika gue jatuh miskin, bokap meninggal karena serangan jantung, terus nyokap gue kena strok. Saat itu gue bingung nyari uang kemana. Jeni pun hadir dalam hidup gue. Dia datang dengan menolong gue. Dia memberikan rumah mewah, modal buat membangun perusahaan kembali, syaratnya hanya menemani hidupnya setiap hari.

Awalnya gue nggak keberatan secara Jeni kan cantik, lebih cantik dari mantan gue. Tapi setelah tahu dia cewek jadi-jadian, gue langsung illfeel. Gue terlanjur basah, gue sudah menandatangani kontrak perjanjian sama Jeni. Selamanya gue nggak akan bisa lepas dari jerat Jeni.

Nasehat

Tiba-tiba gue teringat perkataan seorang kakek, yang dulu gue temui di kuburan. Beliau berkata "Kamu akan lepas dari jerat setan, kalau ada seorang wanita yang tulus mencintaimu apa adanya".

Gue sendiri nggak mengerti apa maksud perkataan kakek tersebut. Apakah jerat setan yang dimaksud kakek tersebut adalah jerat Jeni. Gue tersenyum, berarti masih ada harapan gue bisa lepas dari jerat Jeni. Tapi akankah ada wanita yang mencintaiku apa adanya? Kalau wanita tahu tentang gue yang sebenarnya pasti dia jijik berhadapan dengan gue.

Gue yang sekarang sangat berbeda dengan gue yang dulu. Kalau dulu cewek-cewek cantik mengejar-ngejar cinta gue. Secara gue kan sebelas dua belas sama Vannes Wu, bahkan ada cewek yang mengira gue kembaran Vannes Wu. Tapi kini tak ada satupun cewek yang mau dekat sama gue.

***

Benarkah Cintaku Meleset?

Aku melirik jam dinding yang menempel di atas pintu kamar. Jarum jam telah menunjukkan pukul 00.00 alias tepat dua belas malam. Di saat semua ibu telah terlelap bersama buah hati tercintanya, aku malah baru saja menyelesaikan pekerjaan mengedit naskah. Beginilah hidup sebagai janda, siang malam banting tulang mencari nafkah. Andai dulu aku nggak menikah sama Rayhan pasti hidupku bahagia.

Aku menoleh ke samping. Di sampingku telah tertidur pulas Sofia, buah hatiku tercinta. Aku membelai lembut rambut Sofia. Rasa capek setelah berjam-jam kerja hilang seketika saat melihat buah hati tertidur pulas.

Aku tersenyum menatap wajah Sofia. Matanya, hidungnya, bahkan bibirnya sangat mirip dengan Rayhan. Meskipun Sofia mirip Rayhan, tapi aku tak bisa membencinya. Bagiku Sofia adalah peri kecilku. Dia yang membuatku menjadi wanita tegar dan kuat.

"Sofia, mama akan berjuang untuk membahagiakanmu. Tak peduli seberapa keras kehidupan yang harus aku jalani," bisikku lembut ke telinga Sofia.

My Diary

Hoam...!

Aku menguap lebar. Rasa kantuk sudah menyerang mataku. Mungkin sudah saatnya aku beristirahat. Tapi sebelum tidur, aku meraih diary tercinta. Sampai detik ini aku masih belum bisa menghilangkan kebiasaanku dari remaja yaitu curhat di buku diary dulu sebelum tidur. Sehari aja nggak curhat sama diary rasanya hidupku ada yang kurang.

Hari ini aku mau curhat apa ya sama diary? Curhat tentang Rayhan? Nama Rayha, dan segala tentangnya sudah memenuhi lembarannya. Tiba-tiba bayangan cowok cakep yang kutemui saat mengajar les Cindy terlintas di otakku. Cowok itu tak lain dan tak bukan adalah Rafly. Ya, hari ini aku mau curhat sama diary tentang Rafly aja deh. Jari-jariku mulai menggoreskan tinta ke dalam buku diary.

Eh, Diary aku mau curhat nih. Tadi aku ketemu sama cowok ganteng banget. Kegantengannya itu mirip Vannes Wu. Aku piker cowok itu yang bakal menggantikan posisi Rayhan di hatiku. Secara sudah tujuh tahun aku menjanda, baru kali ini aku jatuh cinta dengan cowok. Tapi ternyata cowok itu homo alias cinta dengan sesama jenis. Lagi-lagi aku kecewa!

Kedua kalinya aku jatuh cinta dengan orang yang salah. Kenapa ya sejak berpisah dengan Arizal aku selalu salah jatuh cinta? Arizal adalah satu-satunya orang yang kucintai sampai detik ini. Dia itu cinta pertamaku sejak SD. Aku berpisah dengan Arizal karena pindah ke Martapura. Dulu aku hidup di Solo, disanalah aku dipertemukan dengan Arizal.

Arizal sekarang ada dimana ya? Aku merindukanmu. Martapura, April 2013.

Inspirasi dari Makna Lagu Waktu Yang Salah Fiersa Besari.

Selesai

Oh ya, jangan lupa untuk mem-bookmark halaman ini. Supaya lebih mudah menemukannya dilain waktu. Ikuti juga Zuwaj di Google News untuk mendapatkan akses lebih cepat.

Baca juga: Ciri-Ciri Orang Yang Merasa Bersalah Ada Padaku.

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar sebelum berkomentar.
Buka Komentar